Kamis, 03 Februari 2011

Terlambat masuk, Dosen juga ada!!!


Karya Firdaus bin Musa

Hari Itu aku sengaja terlambat masuk kuliah, kaena aku berfikir paling-pang dosennya terlambat juga masuk hari ini, lasannya sih bermacam-macam, mobil macetlah, ban mobil kempeslah, mengantar anaknya sekolahlah dan beribu alasan lainnya, pokoknya yang membuat kita ta’jub dengan alasannyalah, terkadang membuat kekesalan kita itu berbuah  pembangkangan, padahal kalau dipikir-pikir aku dan teman-teman juga bisa bebrbuat yang sama, malahan melebihi dari beliau misal saja sopir angkotnya lama menunggu penumpang, maklum saja kejar setoran, terlambat bangun pagilah, dan se abrek alasan lainnya yang bisa diterima akal. tapi ini tidak aku lakukan karena aku tahu bohong itu tidak akan membuat kita tidak tenang dan akan menjadi jembatan untuk berbohong yang lebih besar lagi.

pem-pem, panggil temanku dari belakang, akupun menoleh dengan pikiranku yang masih membayangkan apa yang akan terjadi setelah aku sampai dikampus, dan apa yang musti kujawab kalau sekiranya bapak sudah didalam lokal.

Pem: hai kamu mal terlambat juga ya…
Mal: kamu pem seperti tidak tahu saja siapa aku, apalagi pagi ini kita bukannya belajar sama bapak “Doslat”
Pem: apa itu bapak doslat?
Mal: kamu ini tidak gaul pem, masa Doslat tidak tahu juga, Dosen Sering Terlambat, gitu lhoo
Pem: ohh itu…oh ya hari ini kamu terlambat karena apa lagi.
Mal: seperti biasalah, karena sudah jam tiga selesai main gime di warnet malam tadi, kamu sendiri tumben terlambat, tidak seperti biasanya, memangnya banyak kerjaan dirumahmu?
Pem: aku sih sengaja terlambat, seperti yang kamu bilang dosen kita yang mengajar pasti terlambat masuknya.

Aku dan si mal akhirnya karena keasyikan bercerita sampai dikampus, lewat setengah jam dari jadwal yang seharusnya, kira-kira tujuh langkah dari pintu lokal kami tertegun.

Mal: kok tidak ada suara orang didalam ya pem?
Pem: tidak tahu mal!!!
Assalamu’alaikum !!!,

Akupun mengetuk pintu sambil mendorong pintu pelan-pelan, rupanya kami lihat teman-teman pada sibuk buat tugas, wajar saja tidak terd3engar suara agar tidak ketahuan sama dosen saling contek-contekan. Baru saja aku mau duduk tiba-tiba udin temanku disebelah kanan langsung ngomel sama kosma.

Udin:  ini dosen keterlaluan nich!? Kenapa sering terlambat, kalau alasannya terlambat lantaran mobil macet, satu, dua, tiga kali bisalah di tolerir, kosma harus segera lapor ke ketua jurusan !
Andri:  iya kosma aku setuju dengan udin, itu usul yang bagus kosma, tiba-tiba andri juga ikut nimbrung berkomentar, sudah sering terlambat, tugas banyak pula di kasihnya lagi apa tidak gila itu dosen.
Kosma; teman-teman kita tidak boleh bicara begitu, dosen berbuat demikian karena sayang sama kita, dia  seperti itu lantaran berkeinginan bagaimana kelak setelah kita wisuda bisa jadi orang yang sukses dan berbekal ilmu yang banyak
Mal:    tidak…tidak…tidak sanggah simal, menurut aku kalau dia memang sayang sama kita, harusnya dia lebih dulu sayang sama dirinya.
Kosma: hei mal, kamu ini lancang sekali, bagaimanapun dia itu dosen kita, yang musti kita hormati dan maklumi atas keterlambatan serta beban tugas yang diberikannya kepada kita semua.
Mal:   dosen ya dosen tapi hak kita jangan dirampas dong!
Dan yang lebih aku kesalkan lagi, sudah sering terlambat masuk, tugas dikasih tidak sedikit pula lagi, dan ketika dilokal kita saja yang banyak berdiskusi, mau bagus atau tidak dia seolah tidak mau ambil pusing, yang penting waktu empat puluh lima menit habis, dikurangi dengan waktu keterlambatannya seperempat sampai setengah jam.
Kosma: sekarang coba kamu yang jadi dosen, bisa saja kamu akan melakukan hal yang sama, sedangkan tidak jadi dosen saja kamu sudah sering begitu, apa lagi jadi dosen, aku kira lebih parah lagi

Sepertinya si mal tidak mau kalah dengan tuduhan yang benar adannya, kalau aku yang dibegitukan pasti aku akan tertunduk malu, tapi tidak dengan si mal ia malah bilang

Mal: oke…oke…oke…aku menyadarinya kok!!!, dan aku berjanji sekiranya dipenuhi tuntutanku yang satu ini aku akan berubah total, apa itu? Yakni ketika semester tiga dulu, ketika sudah mulai masuk pada mata kuliah yang bersangkutan dengan jurusan kita, maka aku berinisiatif untuk melihat latar belakang pendidikan dosen kita masing-masing, dengan tujuan supaya aku bisa memahami banyak sedikitnya tentang apa yang akan aku peroleh dari dosen yang akan menyerahkan ilmunya kepada kita, dan aku berfikir sekarang bisa jadi kenapa dosen kita mengajar kuliah seperti yang kita rasakan disebabkan mereka tidak mengajarkan sesuai dengan bidangnya.
Pem: jenius juga si mal ini, padahal tidak terpikir sejauh itu olehku sebelumnya, terjawab sudah semua desas-desus yang semula membesuk dari hati kami tadi
Mal: kosma setidaknya emosi yang aku luapkan ini, bisa kosma sampaikan ke ketua jurusan, sekalian bilang dosen yang punya jam terbang bisa tidak dikurangi jadwalnya keluar biar aku juga bisa berbangga diri  pada perguruan tinggi islam lainnya, bahwa aku punya dosen yang tidak kalah hebatnya dengan dosen lain.
Kosma: maksudmu dosen yang punya gelar Dr  itu?
Mal: siapa lagi kalau bukan itu.
Kosma: kamu harus paham juga dosen yang sudah gelarnya Dr, sebagiannya tidak mau menerima nasihat orang kalau yang memberi nasihat itu yang gelarnya dibawah itu, kamu bukankah tahu gelar ketua jurusan kita apa?.
Mal: kosma sampaikan saja dulu, resiko kemudian hari kita tanggung bersama
Kosma: baiklah akan aku coba, namun sebelumnya aku kagum akan keterngan yang telah kamu ungkapkan itu, aku juga setuju dengan pendapatmu, dimana kuliah itu adalah mencari ilmu, bukan mencari nilai semata, dan dapat gelar sarjana, kampus hanyalah sebagai sarana. perlu kita semua ketahui sebagaimana yang dibilang ketua jurusan kita, ketika dosen perintahkan kita mencari tugas sesuai dengan silabus yang telah kita copy diawal pertemuan, disertai dengan referensi yang diminta, memang begitu tugas kita sebagai mahasiswa, setelah didapat kita bahas bersama-sama, lalu kita bandingkan teori menurut masing-masing para ahli yang telah kita peroleh dari berbagi sumber, lalu kita lihat mana yang sama, dan mana yang berbeda, diantara banyak teori pasti ada yang saling mendukung yang bisa kita kombinasikan atau kita tambahkan, dengan cara menganalisis dari teori-teori yang telah kita kumpulkan itu, lalu kita praktekkan kalau bisa praktekkan.
Pem: benar teman-teman yang penting lagi sebagai mahasiswa islam tentu yang berlandaskan kepada al-qur,an dan sunnah, kalau ada teori atau pendapat dosen yang tidak sesuai dengan al-qur,an dan sunnah itu wajar, karena orang yang membuat teori atau dosen yang mengajar tidak semuanya yang berlatar pendidikan agama islam, dan ada juga yang berlatar pendidikan islam tapi pemikirannya telah dicuci oleh orang yang benci terhadap islam, bukankah banyak orang yang ambil S2, S3 keluar negeri yang notabennya tempat orang yang benar-benar tidak paham dengan islam, dan ada juga dosen sama dengan keadaan kita sekarang, ia mendapat ilmu ilmu dari dosen tidak pernah membandingkan dengan pendapat yang lain, namun ia telan mentah-mentah kemudian sekarangpun disampaikan pula sama kita, nah tugas kitalah untuk meluruskannya.
Kosma: teman-teman mungkin jam pertama ini kita tidak belajar, karna jam telah menunjukkan jam 08.45 berarti jam belajar kita hampir habis, selesai ini saya akan menemui ketua juruysan menyampaikan pengaduan teman-teman yang sebentar ini, semuanya telah saya catat







Tidak ada komentar:

Posting Komentar