Jumat, 04 Februari 2011

Prasangka yang tak Kusangka


OLEH : FIRDAUS BIN MUSA

Dosen pembimbingku, tak kusangka dibalik banyak komentarmu ada nilai lebih buatku, itulah dosen pembimbingku, semula orang membicarakan kejelekanmu dihadapanku, bahkan akupun sempat terbuai oleh kata hasutan, memang kusadari entah siapa yang memulai aku, atau temanku, namun setelah kulebih akrab dengan ketegasanmu yang secara lahir tampak dictator aku menyesali semua kata-kata yang pernah terlontar dari mulutku ini.
Dosenku ada sebuah nasihat menarik saat aku engkau panggil dalam ruangan yang begitu sempit buat aku awalnya karena takut bertatap muka dengan mu, padahal ukurannya mampu menampung untuk tiga puluh orang, kenapa saat aku kau panggil menggigil seluruh tubuhku, terbayang teman yang memojokkan bapak sekaligus membuat aku gamang untuk bertemu dengan bapak, di mana bapak itu dikatakan galak, sangar, sering mempersulit mahasiswa, dan sejuta kalimat yang tak patut diberikan kepadamu.
“Jagalah tutur katamu, jangan langsung menyalahkan orang lain, sebelum langsung bertemu dengan orang tersebut, kemudian kamu tanyakan apa yang kamu anggap keliru” ya itulah diantara sebuah kalimat yang terkutip dipertemuan itu, seterusnya kamu juga mengingatkanku agar dalam bermasyarakat jadilah orang yang bisa memberikan solusi bukan hanya menjadi polusi, menuntut boleh tapi tahukah kita andai saja orang yang disekitar kita juga menuntut tentang ketidak benaran kita bagaimana, jadi fikirkan kekeliruan kita terlebih dahulu baru menuntut orang lain.

Dosenku, sebentar saja aku bertemu denganmu sudah banyak ilmu yang engkau berikan buatku, apa lagi kalau satu kali dalam seminggu, atau mungkin satu kali, sudah lebih satu sks pula aku belajar denganmu, kenapa tidak dari semester awal aku bisa dekat dan bertanya kepadamu tentang perkuliahan, dosenku aku kagum padamu, melalui tlisan ini aku ungkapkan isi hatiku yang tulus dan suci buatmu, sku berharap memaafkanku, wassalam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar