Senin, 27 Juni 2011

HAM PENGHALANG, UNTUK TEGAS DALAM BERTINDAK


HAM PENGHALANG, UNTUK TEGAS DALAM BERTINDAK
oleh Firdaus bin Musa
Lagi-lagi Pihak pengemban HAM menjadi batu penghalang  untuk menindak kasus-kasus secara tegas yang terjadi di indonesia, adanya kasus ricuh penghuni lapas dibali lantaran pihak BNN melakukan razia mendadak jam dua malam mendapat sorotan yang tidak baik dari pihak pengemban HAM dimana dinyatakan bahwa hal itu secara psikologi  akan mengganggu yang berada dalam penjara sebab pada jam-jam istirahat, padahal saat itu didapati mereka tengah berjudi bagaimana mereka dikatakan akan terganggu secara psikologi, menurut analisis saya diantara yang memicu kenapa mudahnya beredar narkoba dalam penjara, lantaran pihak penjaga kepolisian yang menjaga lapas narkoba jumlahnya sangat sedikit, hal ini pihak lapas tidak mampu menjaga keamanan dengan penjagaan nonstop, karena itu cara digunakan pendekatannya secara persuasif agar tidak terjadi perlawanan (saya khawatir jangan-jangan pendekatan ini malah memperlemah pihak penjaga lapas dalam menentukan sikap tegasnya, sebab pendekatan persuasif cendrung mengantarkan kepada pengkompromian, kalaupun tidak disebut menjadi bagian anggota pembiaran dalam peredaran narkoba) dan hal  ini memberi ruang gerak untuk segelintir penjaga maupun pihak-pihak tertentu ikut terlibat menyalurkan narkoba kepada kurir yang ada dalam penjara (keluar-masuk),  dan seharusnya pihak penjaga lapas mustinya jangan melakukan pendekatan cara ini lagi,  adanya penggrebekan yang dilakukan oleh bapak  Benny sebagai  deputi pemberantasan narkoba bersama anggotanya ditengah malam  dilapas bali membuat saya secara pribadi salut, sebab disaat itu biasa dibiarkan para cukong narkoba bekerja mengedarkan narkoba, meskipun demikian hal  itu sifatnya masih parsial dan tidak banyak yang akan terjerat, maka cara yang baik untuk memberantas narkoba adalah dengan memberikan sanksi tegas terhadap pengedar, pemakai, dan pemproduksi yang hukumnya sama, tidak ada lagi pembelaan dengan anggapan sebagai korban, bukankah pemakai  itu dia menyadari bahwa apa yang lakukan itu suatu yang akan merusak, jadi sama ratakan saja hukum buat pemproduksi narkoba, pengedar, dan pemakai dengan memberikan hukum mati yang ditayangkan lewat media televisi atau penjara seumur hidup termasuk penjaga lapas (hasil analisis dari dialog yang disaksikan di tv one / senin, Tanggal 27 / 06/ 2011 Jam 07.00-08.00) .

HAM PENGHALANG, UNTUK TEGAS DALAM BERTINDAK



oleh Firdaus bin Musa
Lagi-lagi Pihak pengemban HAM menjadi batu penghalang  untuk menindak kasus-kasus secara tegas yang terjadi di indonesia, adanya kasus ricuh penghuni lapas dibali lantaran pihak BNN melakukan razia mendadak jam dua malam mendapat sorotan yang tidak baik dari pihak pengemban HAM dimana dinyatakan bahwa hal itu secara psikologi  akan mengganggu yang berada dalam penjara sebab pada jam-jam istirahat, padahal saat itu didapati mereka tengah berjudi bagaimana mereka dikatakan akan terganggu secara psikologi, menurut analisis saya diantara yang memicu kenapa mudahnya beredar narkoba dalam penjara, lantaran pihak penjaga kepolisian yang menjaga lapas narkoba jumlahnya sangat sedikit, hal ini pihak lapas tidak mampu menjaga keamanan dengan penjagaan nonstop, karena itu cara digunakan pendekatannya secara persuasif agar tidak terjadi perlawanan (saya khawatir jangan-jangan pendekatan ini malah memperlemah pihak penjaga lapas dalam menentukan sikap tegasnya, sebab pendekatan persuasif cendrung mengantarkan kepada pengkompromian, kalaupun tidak disebut menjadi bagian anggota pembiaran dalam peredaran narkoba) dan hal  ini memberi ruang gerak untuk segelintir penjaga maupun pihak-pihak tertentu ikut terlibat menyalurkan narkoba kepada kurir yang ada dalam penjara (keluar-masuk),  dan seharusnya pihak penjaga lapas mustinya jangan melakukan pendekatan cara ini lagi,  adanya penggrebekan yang dilakukan oleh bapak  Benny sebagai  deputi pemberantasan narkoba bersama anggotanya ditengah malam  dilapas bali membuat saya secara pribadi salut, sebab disaat itu biasa dibiarkan para cukong narkoba bekerja mengedarkan narkoba, meskipun demikian hal  itu sifatnya masih parsial dan tidak banyak yang akan terjerat, maka cara yang baik untuk memberantas narkoba adalah dengan memberikan sanksi tegas terhadap pengedar, pemakai, dan pemproduksi yang hukumnya sama, tidak ada lagi pembelaan dengan anggapan sebagai korban, bukankah pemakai  itu dia menyadari bahwa apa yang lakukan itu suatu yang akan merusak, jadi sama ratakan saja hukum buat pemproduksi narkoba, pengedar, dan pemakai dengan memberikan hukum mati yang ditayangkan lewat media televisi atau penjara seumur hidup termasuk penjaga lapas (hasil analisis dari dialog yang disaksikan di tv one / senin, Tanggal 27 / 06/ 2011 Jam 07.00-08.00) .

Rabu, 08 Juni 2011

SAMBUTLAH SERUAN KAMI WAHAI saudaraku HMI, KAMMI, PMII, DAN KSI.


08 / 06/ 2011
Oleh FIRDAUS BIN MUSA

HMI, Himpunan Mahasiswa Islam, mari kita himpun kekuatan,  kami berharap kata himpunan yang berarti adalah kumpulan mahasiswa islam, tidak hanya islam dalam status saja, tapi juga islam dalam hal pemikiran (terjauh dari pemikiran sekuler, pluralism, liberal dan sosialis marxisme), dalam Al-Qur’an seorang muslim diserukan untuk menjadi muslim secara kaffah, tidak memahami ajaran islam hanya sebatas ibadah ritual saja, namun juga dalam hal pengaturan masalah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, untuk itu meskipun saudaraku tetap dalam organisasinya namun tujuan dan cara pandang untuk menyuarakan kebenaran jangan lagi tersandra oleh ideologi yang ada sekarang (kapitalisme sekuler), sebab jika masih mau disandra tentu belum bisa anda dikatakan mahasiswa islami, karena mahasiswa islam itu tidak mau turut dan tunduk terhadap orang yang tidak turut dan tunduk sama allah swt.
KAMMI, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia, saudaraku mari kesatuan dalam beraksi kita tidak lagi bersifat parsial, namun lebih universal bukankah dalam Al-Qur’an persaudaraan itu bukanlah disebabkan satu organisasi, satu suku, satu kabupaten, satu propinsi, atau satu Negara (nasionalisme) saja, tapi disatukan oleh Aqidah, selama mereka satu keyakinan, satu aturan dan satu persepsi maka itu adalah saudara kita, tertindasnya saudara kita dipalestina, Pakistan, India, Kasmir, Libya, Mesir, dan lain-lain seharusnya membuat mata kita terbuka, bahwa semua ini terjadi karena tidak adanya satu kepemimpinan, dan tidak adanya aksi yang bisa membuat masyarakat sadar memandang bahwa ini adalah persoalan umat islam secara bersama.
PMII, Persatuan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia, ya mari kita bersatu bergerak mendakwahkan islam secara kaffaah dan tidak melihat persoalan hanya sebatas ke Indonesian saja, tapi lebih jauh pandangan kita persoalan islam diseluruh dunia, buka cakrawala dan mata bathin teman-teman kita dengan lantunan suara takbir dan orasi-orasi yang mengguncang dunia, jangan lagi kita hanya dimanfaatkan oleh orang yang  punya banyak uang, dan yakinkan pada diri bahwa masa depan negeri ini ditangan kita sebagai pencetus pergerakan, salam pergerakan
KSI, Kerohanian Studi Islam, wahai saudaraku jangan lagi kita bersembunyi dibalik tabir-tabir kesufian yang hanya menghafal ayat2 allah sedang diluar sana karena Al-Qur’an hanya kita baca untuk pribadi namun tidak kita amalkan dalam tatanan bermasyarakat akibatnya dengan tanpa rasa takut musuh menginjak dan melecehkan saudara kita, saudaraku kita tahu bahwa palestina sedang terancam namun solusi jangan hanya sebatas tatkala memberikan dana dan doa saja hal itu tidak cukup saudaraku, maka hari ini kita butuh pengiriman tentara, hal itu bisa kita lakukan tanpa memutus pemikiran nasioanlisme serta berusaha melaju dengan kendaraan terbesar kita yakni Negara khilafah dengan aturan syari’ah yang membawa kemaslahatan buat seluruh umat manusia, yakinlah bahwa islam akan kembali menjadi Negara adikuasa yang disegani dan ditakuti musuh, memang rohani perlu diperbaiki tapi bukan berarti berhenti disitu saja perjuangan kita, seharusnya rohani adalah ruh untuk memunculkan sprit perjuangan yang lebih besar, bukan malah mengkerdilkan perjuangan kita, mari bersama kita mulai…mulai menyatukan tekad nan bulat untuk mempersembahkan perjuangan yang benar-benar membawa perubahan untuk masa yang akan datang
Wahai mahasiswa secara keseluruhan yang terjebak pada hedonisme, dan sekulerisme kenapa kalian masih menyibukkan diri dalam gelimang lumpur dosa yang nista, pantaskah kalian akan memperoleh ampunan dan syurganya Allah jikalau kalian hanya menyibukkan diri untuk memenuhi nafsyu dunia semata, buang jauh2 dari benak kita menghabiskan waktu hura-hura (pacaran, nongkrong tidak karuan, bertamsya tanpa jedda, berkutat kuliah saja, dan pesimis dalam hidup) mari kita bangkit dari tidur, kita umat islam adalah raksasa yang sedang tidur, mari kita jejaki telapak kaki para pejuang islam dulu, abu bakar, umar, usman, ali, umar bin aziz, dan al-fatih yang mereka berjuang tidak kenal lelah.
Marilah wahai saudaraku, sebelum kita menjadi tanah yang terkubur dan tergusur, cepat tampakkan semangat dan perjuangan yang tak kenal lentur dan kendur, salam perjuangan allahuakbar…3x

PKMM


Kader Organisasi dan Sekulerisasi
Oleh: Icol Dianto

“Taman tidak akan indah jika hanya dihiasi oleh satu jenis bunga.” Ungkap Ketua Dewan Mahasiswa (DEMA) IAIN Imam Bonjol Padang, Aldomi Putra saat memberikan kata sambutan dalam acara pembukaan Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa Menengah (PKMM) Tingkat Regional, Selasa (29/12) bertempat di Gedung UPB kampus IAIN Imam Bonjol Padang.
            Kegiatan PKMM yang diikuti oleh kader-kader pemimpin Himpunan Mahasiswa Jurusan dan Senat Mahasiswa Fakultas dari lima fakultas yang ada di IAIN Imam Bonjol Padang. Adapun tujuan kegiatan tersebut untuk menciptakan kader organisasi kampus yang militan. Militan maksudnya mampu bertahan untuk berjuang melanjutkan perjuangan yang telah ada demi sebuah perubahan IAIN ke depannya. Aldomi menambahkan, setelah kegiatan ini selesai peserta diharapkan mampu menduduki struktural organisasi selingkup kampus untuk membawa perubahan, penyalur aspirasi mahasiswa dengan semangat dan terobosan baru.
            Kegiatan yang bertemakan “Revitalisasi nilai-nilai organisasi demi Mewujudkan Kader Kampus yang militan” ini dibuka resmi oleh Drs. Ali Umar Ganti, M.Ag sebagai ganti rektor yang berhalangan hadir. Beliau menuturkan bahwa Pembantu Rektor Tiga (PR III), Prof. Dr. Salmadanis, M.Ag baru saja memberitahukan bahwa rektor berhalangan untuk datang dan tidak ada yang lain untuk menggantikannya selain beliau. Dalam kesempatan itu, Drs. Ali Umar Ganti berpesan bahwa perlunya untuk menyatukan visi dan misi organisasi mahasiswa selingkup IAIN untuk mewujudkan kemajuan IAIN ke depannya.
            Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari berturut mulai Selasa, 29 Desember 2009 dengan pemateri dari mantan aktivis ekstra dan intra kampus. Pilihan materi yang relevan dengan kegiatan aktivis kampus Islami ternama di Sumatera Barat itu.
            Semangat yang meletup-letup dari pemateri dari pertama kegiatan membuat peserta bertahan untuk mengikutinya sampai penutupan acara berakhir. Hal ini tidak mengherankan lagi karena mereka adalah aktivis muda yang mempunyai semangat juang besar dan tidak mudah padam. Namun sayang sekali materi yang disampaikan pemateri bersifat membingungkan dan berusaha memisahkan agama dengan organisasi sebagai kegiatan sosial. Hal ini dapat didengar langsung melalui ucapan dan pemikiran yang disampaikan pemateri. Misalkan saja ucapan NSD (Nama Samaran) yang mengatakan bahwa tidak ada hubungan antara tuhan dengan tindakan empirik manusia karena tuhan berada di wilayah batini manusia. Beliau mengutip pendapat Auguste Comte tentang kebutuhan manusia dalam beragama. Menanggapi dari pernyataan ini, banyak peserta yang protes namun keahlian beliau sebagai trainer membuat peserta hanya diam dan terpaku menghayati contoh-contoh yang seharusnya diterima oleh anak bawahan.
Selanjutnya Mudop (Nama Samaran) menambahkan bahwa bantuan yang diberikan Negara Israel tidak ada hubungan dengan nilai spiritual dan kepercayaan agama. Menurut beliau jangankan bantuan dari Negara Israel, bantuan syaithan dari neraka pun kalau mereka mau membantu, maka terima,  Dosen Sosiologi Hukum Fakultas Syari’ah ini begitu bersemangat ketika menyerukan pemikiran yang demikian tersebut. Di kampus Islami ternyata telah ditanamkan semangat kepemimpinan yang sekularistik yaitu sistem kepemimpinan yang memisahkan aktivitas hidup dunia dengan agama.
Semangat dan keahlian pemateri diakui mampu membakar gelora kepemimpinan yang selama ini terpendam. Hal ini dapat dilihat ketika acara penutupan. Peserta begitu hikmat melantunkan lagu Indonesia Raya pertanda komitmen mereka sebagai calon pemimpin yang siap memperjuangkan dan membela IAIN dan negara pada umumnya untuk masa yang mendatang.


PERNAH BICARA PELET


OLEH FIRDAUS BIN MUSA
Kadang-kadang deyen ndak manggarati jo masyarakat minang ko do, babagai caro-caro nan masih dipakai untuak mamanuhi kaparaluannyo, mulai dari urusan pribadi maupun urusan keluarga, dan masyarakat, tapi ado nan manarik dihati deyen dengan istilah kawan2 samo gadang yakni pellet, samulo samo sakali deyen ndak manggarati apo itu pellet, deyen sangko pellet untuak makan ikan lele, ruponyo sasudah deyen tanyo tanyato kasinan kamari, pellet yang dimaksud babeda jo nan deyen katahui, ruponyo pelet yang iko pakasiahan baa urang manuruik sajo jo katiko lah dipelet, atau baa urang-urang tagilo-tagilo bilo lah kanani pellet tu.
Kasia lah deyen yo kabatanyo, baa kok ado juo urang bacando iko lah di abek millennium pamikiran urang masih satinggi hak sirawa juo, bilo kamaju kataka iko, pangana nan ado dikapalo urusan dibawah pusek se ciek nyo, padahal urusan dibelakang pusek dan diatek mato saketek juo labiah paralu, kama maa itu se nan tadanga ota nan mudo2 masalah cantuik (cantik) yo loh kok lai cantik di lua, jan2 beko hati busuak, sabusuak ayia darah jawi nan talatak tigo hari ditampek nan paneh2 tangguang.

Minggu, 05 Juni 2011

PENGALAMAN DALAM PEMBUATAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT




OLEH FIRDAUS BIN MUSA

(CEGAH DEMAM BERDARAH DENGAN 3 M )

Pagi hari sabtu tepatnya  tanggal 19 juni  2010 M, kami jurusan komunikasi penyiaran islam berencana akan membuat iklan layanan masyarakat, sebelum saya datang kekampus di mesjid tempat tinggal saya,  saya sudah mencuci dan serta menyapu mesjid, sekaligus sempat pula tidur sejenak, karena rencananya kami akan berkumpul jam 09.00, jam 08.30 saya ditelpon oleh salah seorang teman namanya icol, dia menanyakan apakah sudah di konfirmasi pak adlen, selaku dosen pembimbing dalam penggunaan kamera di iklan layanan masyarakat, lalu saya jawab kami sepakat akan kumpul jam 09.00, lalu dia sms balik kenapa tidak dikasih tahu kami, sedang kami sudah kumpul dari jam 07.00, saya tidak jawab karena saya tidak bisa menyalahkan mana yang salah, seharusnya mereka juga bertanya sebelumnya jam berapa ngumpul, dan sayapun tidak memberi tahu jam berapa berkumpul, tapi saya coba kirim sms ke rahmat hidayat, tolong kekampus dulu untuk meng cek kamera, karena kamera di berikan tanggung jawab untuk dijaga oleh kami, berdasarkan insruksi kepala labor (Pak usman S.Sos.I)
Jam 08.45 saya berangkat kekampus, dikampus telah saya dapati icol, giska, marliza, dan rahmat hidayat, robbi, Aan lagi nongkrong, tidak lama setelah itu datang pula putra, ade dengan dibonceng oleh temannya, lalu harun juga dengan temannya, dan kemudian datang pula robbi, dan menyusul teman-teman lainnya.
Dan sayapun langsung meminjam kunci ke bang yogi selaku penjaga kampus untuk meminjam kunci labor, akan tetapi dia menolak memberikan lantaran dia belum melihat dosen pembimbing, sayapun sedikit kesal dibuatnya, sebab akan memperlambat proses syuting, lalu saya pergi keteman-teman tempat dia nongkrong, disana langsung icol saya suruh mencoba untuk meminjam kunci labor lagi, entah apa yang mereka bicarakan kebetulan pak adlenpun sudah datang bang yogipun langsung membukakan pintu labor tempat penyimpanan kamera
Stelah kami masuk kelabor, saya, rahmat hidayat, dan icol langsung membawa kamera kebawah, karena labor di lantai dua akademik fakultas dakwah, sayapun langsung mencek baterai, sebelum akan mulai saya dan teman-teman bicara dulu sama pak adlen mengenai apa yang akan dipersiapkan sebelum akan berangkat, lalu pak adlen sendiri menanyakan apa yang sudah ada, lalu kiami jawab, baru kamera, charger baterai, threepot, dan sebagian teman-teman sudah ada juga yang beli kaset dv mini, dan lokasinya dimana saja, serta beliau minta gambaran akhirnya dari sekian penjelasan masing-masing kelompok kami, rupanya pada butuh sejenis microfon, maka bapak, mencoba melihat peralatan yang beliau bawa, rupanya microfon itu sendiri lupa masuk dalam tas beliau, dan kami pun berinisiatif bagaimana kalau kita syuting bagi teman-teman yang pengambilan gambar/objeknya tidak membutuhkan suara, lalu kami perkelompokpun berkumpul, eh rupanya banyak yang tidak disekitar kami berkumpul, akhirnya rahmat hidayat meminta saja dulu pengambilan cahaya matahri, karena dalam pembuatan iklan layanan masyarakat yang ia buat terdapat shoot berkaitan dengan cahaya matahari, setelah dicoba menggunakan kamera akhirnya tidak bisa hidup, padahal baterainya adam tapi tidak hidup ke layar tempat melihat objek yang akan di shoot di kamera, lalu saya selaku penanggung jawab di Tanya oleh pak adlen, apa sudah di cek kanera ini seblunnya, belum pak, rahmat menambahkan kalau semua kamera yang dilabor semuanya tidak ada yang rusak pak, lebih kurang setengah jam pak adlen  mencek mana tahu ada yang belum dihidupkan, masih juga belum terlihat objek lewat layer yang ada disamping kiri kamera, dan semabari bapak melihat yang belum dibuka, sayapun menelpon pak usman selaku ketua labor, yang sedang kuliah di pasca sarjanam awalnya ada yang mengangkat telp beliau tapi ketika kedua kalinya, tidak aktif lagi akhirnya pak adlen memerintahkan kami supaya meminjam kamera ke pak usman dengan meminjam kunci labor, maka saya dan odipun pergi pasca sarjana dalam perjalanan tepatnya di depan sebuah smp andalasm saya ditelpon oleh icol katanya, kamera sudah bisa dipakai, dan kamipun kembali ke kampus, dan setelah dikampus saya lihat pak adlen dan rahmat hidayat sedang mengambil  shoot matahari, setelah itu selesai kamipun melanjutkan ke jalan sawahan dekat pjka, untuk mengambil shoot orang, mobil, dn motor yang lalu lalang ketika dilampu merah, lebih kurang sepuluh menit pengambilan shootpun selesai.
Lalu dilanjutkan ke rumah anggota cru saya, atas nama odi kebetulan waktu hunting kami melihat tempatnya bagus buat di sorot, maka kami beserta pak adlenpun kesana dengan mobil yang dibawa oleh zulkarnain, masih cru saya juga, sekalipun dengan mobil rental, sesampainya disana (rumah odi), langsung threepoot saya buka dari sarungnya, dan kemdudian diangkat oleh rahmat hidayat kedalam kamar odi, sedang odi sendiri sibuk untuk mengurus tempat tidur yang akan saya jadikan tempat adegan orang yang masih juga tidur padahal hari sudah siang, pertama-tama kami coba pengambilan gambar rupanya masih kurang, setting tempat lantaran bantal dan selimut yang saya pakai tidak cocok dengan perencanaan awal, yakni adegan anak orang kaya (saya sebagai pameran) sekalipun kata icol tampang saya tidak cocok jadi orang kaya, tapi tidak apalah yang penting masuk tv, tujuh kali latihan, dan enam kali shoot di dalam kamar itu saja, akhirnya kami kembali pengambilan shoot matahari yang awalnya di ambil dari bawah pepohonan saos,  ketika melihat hasilnya kata teman-teman (icol, rahma, marliza, dan jimmi), bagus lalu pak adlenpun pergi ke tepi jalan dekat SD, kebetulan rumah odi berseberangan dengan sekolah SD, ketika ditepi jalan tersebut bapakpun kembali menshoot matahari di bawah celah pohon kelapa, lagi-lagi teman bilang bagus bahkan kalimatnya pakai kata lebih, lalu pak adlen bilang “kita jangan puas dengan satu gambar, cari dalam bentuk lain, alias alternative, nanti ketika mengedit kita bisa memilh mana yang bagus” disitu kamipun menyadari bahwa ini sungguh ilmu, baru ilmu sungguh rugi kalau saya tidak ikut sebelumnya, selesai itu kami lalu naik mobil lagi menuju kejati empat untuk mengshoot rumah bagus milik orang kaya lagi bersih, lebih kurang sepuluh menit menuju tempat tersebut kamipun sampai, awalnya sih kami sudah jauh dari tempat yang seharusnya, kemusian datang rahmat hidayat untuk mengasih tahu, mobilpun putar kepala, dan sebelum itu odi yang sebagai penumpang bilang, eh zul…zul…kemana, dibelakang tu ha, tahu kok, saya Cuma putar kepala, setelah sampai ditempat threepootpun di buka dari sarungnya, lalu di letakkan di samping dari objek (rumah yang akan di shoot di ambil dari sampingnya di sudut kanan), setelah di ambil satu shoot kamipun ke mesjid tempat rahnat hidayat tinggal, disana kami juga akan mengambil gambar karena ada beberpa shoot yang peralatan dan tempatnya cocok  dan ada disana, namun karena waktu zhuhur hamper masuk, maka rahmat hidayat mengajak bapak adlen untuk sholat dulu, sekaligus makan setelah itu baru dilanjutkan, awalnya kami mau mengajak pak adlen saja yang makan di warung makan, sedang saya dan teman-teman makan didalam kamar tempat rahmat tinggal, tapi setelah ditanya rahmat sama pak adlen, di sini sajalah kan enak makan bersama-sama, dan odipun langsung keluarkan uang dari dompetnya yang menurut saya lucu (seperti dompet perempuan, maaf ya odi kalau kamu tersinggung), karena panjang, dan rahmat hidayat pergi untuk membeli sambal dan sekaligus nasi, sedang saya sendiri mencuci piring yang ada dikamar rahmat, lalu odi saya suruh juga untuk belikan minuman dan rokok pak adlen, tidak lama rahmat hidayatpun datang dengan menjinjing beberapa bungkus nasi dan sambal yang dibeli, kamipun makan bersama, dan adapun yang makan terlenih dahlu ialah icol, rahma, pak adlen, rahmat hidayat, dan marliza, sedang saya sendiri mengotak-ati kamera untuk mengambil momen makan bersama di saat makan tersebut, lebih kurang seperempat jam saya melakukan itu, lalu saya serahkan pula sama icol kebetulan dia telah selesai makan

OBROLAN CIVITAS AKADEMIKA



Oleh Firdaus bin Musa

ASSALAMU’ALAIKUM WB,  107,9 FM, RADIO KOMUNITAS IMAM BONJOL PADANG LANTAI 2 FAKULTAS DAKWAH, BAGAIMNA KABARNYA SOBAT DIRUMAH, BERTEMU LAGI DENGAN SAYA FIRDAUS BIN MUSA, DALAM SESSION RUBRIC SEKITAR KAMPUS, DISINI SAYA TIDAK SENDIRIAN SAJA, MELAINKAN JUGA SEPERTI BIASA SAYA JUGA DITEMANI OLEH MIKO, SELAMAT PAGI MIKO, BAGAIMANA KABARNYA KABARNYA PAGI INi, TENTU SEHAT BUKAN? OH IYA MIKO TENTUNYA SOBAT DIRUMAH TIDAK SABARAN MAU DENGARKAN, APA SAJA NIH OBROLAN SEKITAR KAMPUS YANG AKAN KITA BAHAS PAGI INI, TAPI SEBELUMNYA KAMI/KITA SAPA DULU SOBAT YANG ADA DI LINGKUNGAN AKADEMIKA IAIN IMAM BONJOL PADANG, ADI KURNIAWAN DI FAKULTAS SYARI’AH, ZULFAN, DIFAKULTAS TARBIYAH, FAISAL, DIFAKULTAS ADAB, YUDHI, DI FAKULTAS USHULUDIN, POKOKNYA SEMUA SOBAT DAUS YANG LAGI NONGKRONG DI STATION 107, 9 FM.

SOBAT DIRUMAH ATAU YANG LAGI BERAKTIVITAS DI TEMPAT KERJANYA, SEKALIGUS MUNGKIN YANG LAGI DIKAMPUS , KEBETULAN DOSENNYA TIDAK DATANG LANTAS DENGERIN 107,9 FM.

GIMANA MIKO KITA PUTARKAN NYANYI BUAT SOBAT DIRUMAH DULU, OKE DAUS,  APA NI NYANYINYA YANG BISA NAMBAH SEMANGAT SOBAT DIRUMAH, INI DARI PENYAYI LEGENDARIS DARI GROUP BAND …..YANG JUDULNYA ….. YUK KITA DENGARKAN BERSAMA-SAMA, SELAMAT MENIKMATI.

=====================================================

RADIO KOMUNITAS IMAM BONJOL PADANG 107,9 FM LANTAI 2 FAKULTATAS DAKWAH, BAGAIMANA SOBAT DIRUMAH YANG LAGI TIDUR-TIDURAN KALI, YANG LAGI KERJA DIDAPUR MASAK2, YANG LAGI NULIS-NULIS, ATAU YANG LAGI KERJA DISAWAH POKOKNYA SEMUA-SEMUA AJA DEH.
SOBAT TIDAK TERASA SAYA DAN MIKO TELAH MENEMANI SOBAT SATU JAM DARI PUKUL ….. , SAYA FIRDAUS BIN MUSA SERTA ….. AKAN UNDUR DIRI DARI RUANG DENGAR , FASTABIQUL KHAIRAT BILLAHITAUFIQ WALHIDAYAH WASSALAMU’ALAIKUM WB

REKAN-REKANKU BANGUNLAH DARI TIDURMU…!!!

28/04/2011

Oleh firdaus  bin musa


Rekan Mahasiswa, saya yakin andaikan rekan biarkan hati nuranimu bicara tentang islam, setidaknya akan menjawab “oh islam engkau sungguh agung dan mulia, tapi gaung keagunganmu terkalahkan oleh suara gemerisik dungu yang hanya mengedepankan nafsyu dan  akal semata, sedang aku takut untuk ikut menyuarakan dengan lantang, rekan mahasiswa kita  seharusnya tak lagi memuliakan yang telah hina (demokrasi), tak memuja yang seharusnya  dihinakan (kapitalisme), sebab mereka (pengemban ideology kapitalisme) telah mendurhakai sang maha agung lewat pembuatan undang-undang negara(menggantikan hak prerogative Allah sebagai pembuat aturan).
Mahasiswa jangan engkau tutup telingamu dengan pasak kepura-puraan, apakah engkau ingin tuhanmu mengambil hak milik-Nya darimu (menghilangkan fungsi akal), lalu kenapa untuk membela agamanya rekan-rekan seolah-olah tuli, dan bisu.
Rekan-rekan Mahasiswa jangan Rekan-Rekan  berusaha menutupi kebenaran dengan diam terhadap kerusakan yang ada, kenapa Rekan2 khianati bisikan hati nurani sendiri dengan leburan tinta hitam (dosa diam pada saat melihat kerusakan) yang kelak akan membuat rekan2 menyesal dikemudian Hari.
Rekan mahasiswa, mana bukti keyakinan  Rekan-Rekan bahwa islam adalah agama mulia, adakah keraguan dalam diri rekan-rekan dengan islam, lalu iman mana yang sedang kita pakai? Yakinlah Rekan-Rekan bahwa islam  akan mengantarkan kita pada kejayaan, kejayaan yang tidak akan menindas yang sudah tertindas, Rekan mahasiswa saatnya kita bangkit dengan aqidah sendiri, tidak mengekor pada aqidah lain (kapitalisme, dan sosialisme) sekali lagi kami bertanya tidakkah rekan-rekan yakin akan kemulian agama sendiri? ketahuilah rekan-rekan, yang tidak seagama saja dengan kita berdecak kagum akan kemulian islam, lalu begaimana dengan kita sendiri  tidakkah mengagumi agama sendiri?
Rekan mahasiswa, masih juga rekan2 tidak terketuk hati untuk merubah keadaan sekarang , begitu banyak fakta dan realita didepan kita akan kerusakan system yang dipakai sekarang, sudah matikah rasa yang ada dalam diri rekan-rekan.
Rekan-rekan mahasiswa, jangan kita hanya jadi penonton dalam perjuangan penegakan hukum Allah SWT, sebab tidaklah sama orang yang duduk dengan orang yang berdiri, orang yang berdiri dengan orang yang berjalan, sekali lagi tidaklah sama orang yang ikut dimedan perjuangan dengan orang yang bisanya hanya jadi penonton, apalagi  menjadi penonton yang  bisanya berkomentar “take only no action”  mari menjadi bagian tentara allah swt, membuktikan diri kita bukanlah budak dari manusia kafir dan munafik.
Rekan mahasiswa bukankah rekan-rekan telah mengetahui, islam itu bukanlah hanya sebatas sholat, puasa, dan haji, lalu rekan-rekan kemanakan ayat-ayat terkait dengan larangan riba, jihad, dan ayat lain terkait aspek kehidupan bergaul sesama muslim dan dengan non muslim baik terkait hubungan muamalah maupun hubungan bernegara.
Rekan mahasiswa jangan mencari alasan yang Allah mengetahui bahwa alasan tersebut hanyalah sebuah kedustaan untuk menghindari panggilan Allah SWT (dakwah menyuarakan islam), ada rekan yang beralasan bahwa  dakwah itu doktrin individu tertentu saja, ada juga alasan tidak mau jadi pembangkang  yang diistilahkan dengan khawarij, alasan lainnya puaskan masa remaja dulu dengan hedonisme (Kehura-Huraan/Pacaran),  ada juga alasan kita kan sudah berhukum dengan hukum islam dan yang belum tegak hokum allah itu kita ansur-ansur lewat perlemen, masih banyak alasan yang dibuat-buat demi manghindari dakwah ini.
Rekan mahasiswa raihlah pertolongan Allah SWT dengan keterlibatan kita menyuarakan syari’at islam sebagai Way Of Life dalam kehidupan pribadi, masyarakat, dan terpenting lagi bernegara, sebab percuma individu muslim baik berada dalam lumpur system yang rusak, akhirnya dengan gampang akan kembali rusak.
GEMA PEMBEBASAN IAIN AKAN SENANTIASA MENGGEMAKAN ALUNAN SUARA PENTINGNYA “PENEGAKAN SYARI’AH DIBAWAH PIMPINAN KHALIFAH DINEGARA KHILAFAH”

MUSMI

Rapat Apa Debat
Oleh: Icol Dianto

MUSMI (Musyawarah Senat Mahasiswa Institut) IAIN Imam Bonjol Padang ke-II yang diadakan di Aula Balai Kebudayaan dan Pariwisata Belimbing, Senin (4/1) tidak berjalan mulus. Hal ini disebabkan karena ketidaksenangan sebagian kelompok dengan kebijakan dan system yang diambil DEMA dalam menetapkan calon dan cara pemilihan DEMA untuk periode mendatang.
Kegiatan dengan tema Wujudkan Mahasiswa Kreatif, Inovatif dan Dinamis ini dihadiri oleh Peserta penuh dan Peserta peninjau. Peserta penuh merupakan utusan yang direkomendasikan oleh Senat Mahasiswa Fakultas (SMF) dan Peserta peninjau rekomendasi dari Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ).
Setelah selang waktu acara pembukaan sidang MUSMI diadakan, muncul pertanyaan dari perwakilan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) yang mempertanyakan informasi panitia tentang pengutusan peserta MUSMI baik sebagai pesera penuh maupun sebagai peserta peninjau tersebut. pertanyaan itu berupa tudingan bahwa panitia belum mensosialisasikan surat undangan tentang acara tersebut. Menanggapi dugaan itu, panitia mengatakan bahwa undangan sudah diedarkan sepuluh hari yang lalu kepada Senat Mahasiswa Fakultas (SMF), tepatnya 23 Desember 2009. Hal itu bisa dibenarkan karena sebagian dari mereka yang datang dalam sidang mengakui kebenaran alasan panitia. Permasalahan sebenarnya adalah kurangnya sosialisasi dan koordinasi dari Senat Mahasiswa Fakultas (SMF) kepada mitra kerja mereka dalam internal organisasi di Fakultas masing-masing.
Sidang yang telah berjalan enam jam itu terhanyut dalam suasana debat yang tiada ujungnya. Perdebatan tersebut telah membagi peserta musmi kedalam tiga golongan. Pertama, golongan yang menginginkan agar musmi diundur dan panitia memperbaiki administrasi organisasi. Alasan golongan ini mengatakan bahwa surat yang disebarkan panitia untuk HMJ salah alamat yang mana Senat Mahasiswa Fakultas bertanggungjawab untuk merekomendasikan ke masing-masing HMJ yang ada di Fakultas mereka masing-masing. Seharusnya panitia memberikan surat undangan kepada HMJ dan SMF secara terpisah. Kesalahan ini telah berdampak buruk terhadap HMJ yang mana kebanyakan mereka tidak mengetahui tentang surat undangan tersebut. Ditambah lagi kebanyakkan yang hadir adalah mereka yang tidak mendapatkan informasi namun seharusnya mereka pantas unutk mengetahui karena jabatan penting yang dipikulnya di tingkat HMJ dan sebagian lagi peserta penuh ada yang tidak direkomendasikan oleh senat fakultas mereka. Kebijakan panitia menjadikan HMJ hanya peserta peninjau juga menyebabkan kontrovensi dari golongan ini. Mereka menganggap jika HMJ hanya sebagai peserta peninjau, dimanakah letak hak dan  keadilan karena HMJ juga organisasi intra kampus yang juga mempunyai hak untuk memilih.
Golongan kedua merupakan kelompok yang bersikeras agar kegiatan musmi tetap dilanjutkan. Mereka mengeluarkan berbagai alasan untuk menyeimbangi kritikan dan sanggahan dari golongan pertama. Menurut mereka tentang surat undangan yang hanya mereka berikan kepada senat mahasiswa fakultas karena kewajiban senatlah untuk menginformasikan ke masing-masing hmj yang ada di tingkat fakultas. Mereka menambahkan tentang kurang tersebarnya informasi, dan tidak adanya rekomendasi tersebut adalah kesalahan senat mahasiswa fakultas masing-masing. Golongan ini menuturkan lebih lanjut mengenai peserta penuh itu hanya dari senat karena kegiatan musmi adalah musyawarah senat bukan hmj. Jadi yang berhak untuk bersuara dan bicara adalah orang-orang yang direkomendasikan oleh senat sedangkan hmj hanya tamu yang hanya diberi hak bicara tanpa hak suara. Jawaban pro musmi dilanjutkan tentu tidak bias terburu-buru disepakati oleh pihak pertama. Bahkan dalam perdebatan itu telah terjadi intrupsi di atas intrupsi artinya belum selesai pembicara mengeluarkan idenya yang lain sudah ingin memotong selanjutnya yang lainpun ingin memotong, begitulah seterusnya. Perdebatan mereka ibarat siklus yang tiada pernah akan habis.
Golongan ketiga adalah peserta yang hanya bisa diam dan berkomentar kecil tanpa jelas maksudnya.

             

Selasa, 26 April 2011

ENGKAU KOTORI ISLAM DENGAN AKHLAKMU


ENGKAU KOTORI ISLAM DENGAN AKHLAKMU

oleh : Firdaus bin Fusa

Bagi orang yang berpacaran mungkin istilah “dunia bak miliknya berdua saja” sepertinya amat tepat disematkan pada kebanyakan generasi muda sekarang, penulis ingat betul bahwa dulu arena pacaran ditaman-taman dan ditempat rekreasi saja, sejkrang sudah merambah kesegala tempat, disekolah, ditaman, dipasar, di mall, dan bahkan anehnya lagi mesjidpun tidak lepas jadi ladang pacaran bagi generasi  muda.
Contoh nyata ketika bulan puasa baru masuk, malamnya ada sholat tarwih biasanya pemuda-pemudi pada sholat kemesjid bilangnya sih untuk tarwih tapi ternyata seperti pembicaraan berikut”pai kamusajik waklah kawan-kawan, banyak cewek-cewek yang sholat kini mah” dari ucapannya tersebut kita bisa menyimpulkan pantas banyak muda- mudi diawal bulan ramadhan  kemesjid, lantaran niatnya untuk mencari pasangan saja (pacar)
Salah satu fakta lain dilapangan penulis temui adalah waktu pulang kampong pertengahan bulan ramadhan, rencananya hanya sekedar berbuka puasa untuk memenuhi rasa kengen pada masakan orang tua, kebetulan pada malam harinya dikampung  sebelah ada acara Musyabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ), dari acara yang dibuat oleh panitia yang banyak berdatangan adalah remaja, mereka bukannya menyaksikan acara tapi malah duduk2  dipojok-pojok, dan diberanda yang cahaya lampunya remang-remang itupun berpasang-pasangan na’udzubillahi minzalik.
Dan anehnya lagi perangai yang seharusnya tidak dilakukan oleh mahasiswa secara umum, dan mahasiswa islami secara khusus (belajar tentang islam) juga telah diracuni dengan budaya pacaran yang identik dengan praktek ciuman, itu awal mulanya dari pegang2an, lalu berlanjut kepada hubungan lebih jauh adalah yakni sex (berzina). Dibuat seolah-olah pacaran islami (mana ada pacaran yang islami). Caranya adalah ketika datang waktu sholat mahasiswi/a yang sedang diatas kendaraan bermotor ini sholat dulu, ya sekalipun terkadang banyak sholatnya diujung waktu, dan ketika masyarakat awwam melihat mereka pasti ia akan meyakini bahwa mereka itu ,mahasiswa yang kuliah diperguruan tinggi islam, sebab dia jilbabnya dalam dan ada sholatnya, yang prianya celana goyang, pokoknya pakaian tersebut menegaskan bahwa ia adalah mahasiswa yang kuliah diperguruan tinggi islami, dan selesai sholat tanpa merasa malu mereka duduk diberanda mesjid dengan berdekatan (lagi-lagi mereka merasa dunia ini milik mereka berdua, mana mereka suka pacaran, ya pacaran).
Secara pribadi kita dsebagai muslim merasa heran, apalah yang ada dalam pikiran mereka  yang pacaran? Rata-rata dalam otak generasi islam ada istilah pacaran, bukankah dalam al-qur’an allah jauh-jauh hari telah melarang mendekati zina (pacaran salah satunya diantaranya), dan menonton film porno, kalauhanya kata pacaran yang ada dalam kepala generasi kita? Mau dipimpin siapa negeri ini nantinya, masa muda saja sudah rusak apalagi telah menjadi pimpinan.

Kamis, 14 April 2011

MENGKRITISI SEBUAH FILM

OLEH FIRDAUS BIN MUSA

Film, film adalah sebuah suguhan yang pada awalnya diniatkan untuk sekedar hiburan, dan ceritanya bisa diangkat dari kisah nyata maupun dari hayalan penul;is scenario, hanya saja perlu dicamkan dalam fikiran kita bahwa setiap penulis biasanya akan menulis sebuah cerita berdasarkan pengalaman hidup, pengalaman teman, atau dari orang lain dan dari sumber bacaan lainnya yang kemudian digabung sehingga utuh menjadi sebuah jalan cerita yang layak diangkat menjadi sebuah film. (firdaus bin musa)
Dan tidak hanya itu kita juga melihat siapa yang punya kepentingan dibelakang film yang lebih besar, sebuah contoh misalnya orang yang berlatar agama islam mengerti dan paham dengan islam, tentu ia akan membuat scenario atau menayangkan film yang tidak akan bertentangan islam, hanya saja banyak pembuat scenario dan yang punya kuasa untuk menayangkan maupun menyebarkan sebuah film rendah ilmu pengetahuannya tentang islam apalagi pemahamannya, dan wajar jika terjadi ditengah masyarakat kita suguhan tontonan yang ditayangkan di tv adalah tontonan yang tidak mendidik dan hanya sebatas menayangkan dalam rangka untuk merusak pikiran masyarakat yang akhirnya berubah dalam akhlak kesehariannya. Dan siapa yang dibelakang layar tersebut tidak lain adalah muslim dan non muslim yang berideologi kapitalisme. (firdaus bin musa)
Mungkin pembaca masih belum mengerti apa yang penulis maksud, jika yang berkepentingan dibelakang layar adalh orang yang berideologi kapitalisme tentu ia akan berfikir bagaimana filmnya itu layak jual dan bernilai jual diatas modal pembuatan filmnya, diantara caranya adalah mencari artis yang berani buka-bukaan (kalau perlu artis dari luar negeri yang berani buka pakaian seluruhnya)m, kedua mencari scenario yang kontra kemudian dibungkus dengan cara yang menarik sehingga masyarakat tidak lagi menyalahkan sebuah film tersebut contoh nyata adalah film C.I.N.T.A yang mengajarkan ide perlunya toleransi dengan mengabaikan sendi-sendi agama sehingga menikah dengan beda agama menjadi hal yang biasa ditengah masyarakat. (firdaus bin musa)
Selain itu orang yang punya kepentingan dibelakang itu akan menjadikan cerita-cerita yang mengundang birahi dalam sebuah film, dengan seringnya itu ditayangkan orang akan beranggapan bahwa itu hal biasa saja, padahal cara itu merusak akhlak, dianatar contoh nyata adalah ciuman dengan lawan jenis yang bukan muhrim, berpegangan, berkata kasar, dan lain-lain
Lalu apa yang musti kita lakukan sebagai penonton, pertama dari pada menyibukkan diri menonton film lebih baik cari kegiatan yang bisa menambah pengetahuan kita dalam bidang apapun yang sifatnya positif, misal belajar kelompok kemudian diskusi, pergi ke ulama kemudian bertanya, membaca, dan lain-lain sesuai minat kita tapi tidak bertentangan islam.
Kedua, jika tidak mampu juga belajarlah melihat televisi tapi diniali mana yang mengandung pesan psitif dan mana yang tidak, contoh adakah film tersebut dibintangi orang yang beragama islam, kenapa ia muslim tapi masih juga mau berperan layaknya tidak seorang muslim.
Ketiga, coba di cek ada tidak unsur-unsur yang beikut yang merusak
Segi aqidah
a) Membolehkan menikah beda agama
b) Adanya penyembahan dalam satu artis kepada tuhan yang lain, maksudnya di film A. ia berperan sebagai orang muslim lalu ia sholat, tapi di film B. ia berperan sebagai non muslim, kalau ada berarti orang ini tidak layak ditonton filmnya sebab muslim itu tidak akan mempermainkan agamanya meskipun dalam sebuah film.
Akhlak
a) Apakah artis tersebut berpakaian seronok (berpakaian tapi telanjang)
b) Apakah kata-kata artis itu kasar, pedas, dan menyakitkan.
c) Apakah terlihat agak genit dan dengan mudah dijamah (disentuh oleh artis lain yang bukan sejenis)
d) Apakah dalam pemerannya itu tampak artis tesebut orang-orang yang berlebih-lebihan.
e) Apakah artis tersebut pakai jilbab, sholat, dan tidak mengedepankan pamor saja
f) Lokasi syutingnya apakah tidak dalam bar (tempay hiburan malam)
g) Cerita filmnya mengandung adu domba
h) Filmn tersebut ada unsur sexnya, ciumannya
i) Film tersebut mengarahkan remaja untuk konsumtif, hidup hedonis (berhura-hur), pacaran, mengejar dunia dengan beradegan telanjang, dll
Semua unsure diatas jika anda temukan harap dikatakan pada anak-anak anda segera hentikan nonton film ini, film ini bahaya bila ditonton, dan jika anak kita masih kecil ajarkan bagaimana ia tidak terjebak pada akhlak yang rusak.
Wassalamu’alaikum wb