Minggu, 05 Juni 2011

MUSMI

Rapat Apa Debat
Oleh: Icol Dianto

MUSMI (Musyawarah Senat Mahasiswa Institut) IAIN Imam Bonjol Padang ke-II yang diadakan di Aula Balai Kebudayaan dan Pariwisata Belimbing, Senin (4/1) tidak berjalan mulus. Hal ini disebabkan karena ketidaksenangan sebagian kelompok dengan kebijakan dan system yang diambil DEMA dalam menetapkan calon dan cara pemilihan DEMA untuk periode mendatang.
Kegiatan dengan tema Wujudkan Mahasiswa Kreatif, Inovatif dan Dinamis ini dihadiri oleh Peserta penuh dan Peserta peninjau. Peserta penuh merupakan utusan yang direkomendasikan oleh Senat Mahasiswa Fakultas (SMF) dan Peserta peninjau rekomendasi dari Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ).
Setelah selang waktu acara pembukaan sidang MUSMI diadakan, muncul pertanyaan dari perwakilan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) yang mempertanyakan informasi panitia tentang pengutusan peserta MUSMI baik sebagai pesera penuh maupun sebagai peserta peninjau tersebut. pertanyaan itu berupa tudingan bahwa panitia belum mensosialisasikan surat undangan tentang acara tersebut. Menanggapi dugaan itu, panitia mengatakan bahwa undangan sudah diedarkan sepuluh hari yang lalu kepada Senat Mahasiswa Fakultas (SMF), tepatnya 23 Desember 2009. Hal itu bisa dibenarkan karena sebagian dari mereka yang datang dalam sidang mengakui kebenaran alasan panitia. Permasalahan sebenarnya adalah kurangnya sosialisasi dan koordinasi dari Senat Mahasiswa Fakultas (SMF) kepada mitra kerja mereka dalam internal organisasi di Fakultas masing-masing.
Sidang yang telah berjalan enam jam itu terhanyut dalam suasana debat yang tiada ujungnya. Perdebatan tersebut telah membagi peserta musmi kedalam tiga golongan. Pertama, golongan yang menginginkan agar musmi diundur dan panitia memperbaiki administrasi organisasi. Alasan golongan ini mengatakan bahwa surat yang disebarkan panitia untuk HMJ salah alamat yang mana Senat Mahasiswa Fakultas bertanggungjawab untuk merekomendasikan ke masing-masing HMJ yang ada di Fakultas mereka masing-masing. Seharusnya panitia memberikan surat undangan kepada HMJ dan SMF secara terpisah. Kesalahan ini telah berdampak buruk terhadap HMJ yang mana kebanyakan mereka tidak mengetahui tentang surat undangan tersebut. Ditambah lagi kebanyakkan yang hadir adalah mereka yang tidak mendapatkan informasi namun seharusnya mereka pantas unutk mengetahui karena jabatan penting yang dipikulnya di tingkat HMJ dan sebagian lagi peserta penuh ada yang tidak direkomendasikan oleh senat fakultas mereka. Kebijakan panitia menjadikan HMJ hanya peserta peninjau juga menyebabkan kontrovensi dari golongan ini. Mereka menganggap jika HMJ hanya sebagai peserta peninjau, dimanakah letak hak dan  keadilan karena HMJ juga organisasi intra kampus yang juga mempunyai hak untuk memilih.
Golongan kedua merupakan kelompok yang bersikeras agar kegiatan musmi tetap dilanjutkan. Mereka mengeluarkan berbagai alasan untuk menyeimbangi kritikan dan sanggahan dari golongan pertama. Menurut mereka tentang surat undangan yang hanya mereka berikan kepada senat mahasiswa fakultas karena kewajiban senatlah untuk menginformasikan ke masing-masing hmj yang ada di tingkat fakultas. Mereka menambahkan tentang kurang tersebarnya informasi, dan tidak adanya rekomendasi tersebut adalah kesalahan senat mahasiswa fakultas masing-masing. Golongan ini menuturkan lebih lanjut mengenai peserta penuh itu hanya dari senat karena kegiatan musmi adalah musyawarah senat bukan hmj. Jadi yang berhak untuk bersuara dan bicara adalah orang-orang yang direkomendasikan oleh senat sedangkan hmj hanya tamu yang hanya diberi hak bicara tanpa hak suara. Jawaban pro musmi dilanjutkan tentu tidak bias terburu-buru disepakati oleh pihak pertama. Bahkan dalam perdebatan itu telah terjadi intrupsi di atas intrupsi artinya belum selesai pembicara mengeluarkan idenya yang lain sudah ingin memotong selanjutnya yang lainpun ingin memotong, begitulah seterusnya. Perdebatan mereka ibarat siklus yang tiada pernah akan habis.
Golongan ketiga adalah peserta yang hanya bisa diam dan berkomentar kecil tanpa jelas maksudnya.

             

Tidak ada komentar:

Posting Komentar