Kamis, 20 Januari 2011

PERGERAKAN MAHASISWA BUTUH PERSATUAN

KARYA ICOL DIANTO

Akhir-akhir ini, pergerakan mahasiswa nyaris hilang di lingkungan kampus IAIN Imam Bonjol Padang. Penyelewengan sikap sering terjadi, sikap acuh pihak rektorat, pelayanan birokrasi kurang memuaskan, penanganan pasca gempa 30 September, dan melemahnya respon pimpinan untuk menanggapi permasalahan mahasiswa. Fakta tersebut telah menjadi rahasisa umum di tingkat institut maupun dekanat. Namun anehnya, tidak satupun organisasi mahasiswa yang bersungguh-sungguh memperjuangkan hak mahasiswa.
Benar, setiap periode mempunyai corak kepemimpinan tersendiri, dan bentuk pergerakkan yang berbeda satu dengan lainnya. Hal tersebut hanyalah suatu proses, mau tidak mau harus dilalui. Namun perlu dipahami, proses organisasi mahasiswa adalah suatu sistem terbuka, dinamis, saling menukar informasi di antara mahasiswa yang bertujuan mewujudkan perubahan ke arah yang lebih baik dari sebelumnya. Tidak dapat dipungkiri, perubahan organisasi bergantung sejauh mana setiap anggota mampu berkomunikasi secara intensif dan saling berbagi informasi, karena memburuknya komunikasi berakibat buruknya hubungan personal mahasiswa. Kondisi pemicu konflik organisasi, munculnya suasana ketegangan dalam organisasi dan memburuknya hubungan antar pribadi dalam sistem organisasi maupun dengan anggota organisasi yang lain. Perintah yang paling jelas tidak dapat menghindari kegagalan komunikasi jika terjadi hubungan yang jelek. Komunikasi ibarat darah manusia dalam tubuh. Tubuh yang tidak memiliki darah hanyalah seonggokan daging kaku. Begitu juga organisasi tanpa berkomunikasi di antara anggota organisasi maupun antar organisasi, maka organisasi hanyalah sistem seremonial yang kaku dan tidak mampu bergerak ke arah perubahan gemilang. Komunikasi penting untuk pertumbuhan kepribadian dan pengalaman kesadaran manusia. Individu yang tidak berkomunikai dengan orang lain akan mengalami hambatan perkembangan kepribadian. Tentu saja individu tersebut mengalami kemunduran dalam dirinya. Begitu juga sebuah organisasi, kemunduran pergerakkan organisasi mahasiswa disebabkan beberapa faktor, diantaranya perbedaan background oraganisasi mahasiswa, fanatisme organisasi yang menjadikan organisasi masing-masing sebagai pegangan yang tidak bisa ditawar lagi, dan tidak terbinanya hubungan komunikasi yang baik di antara organisasi mahasiswa. Selain itu, sistem kurikulum yang menghendaki mahasiswa full 100% bergerak di bidang akademik dan terpaku menghadapi banyaknya tugas-tugas kuliah.
Persatuan gerakan mahasiswa mungkin saja dapat diwujudkan tanpa harus menonjolkan warna suatu organisasi tertentu, membina komunikasi organisasi, serta menyatukan visi dan misi dalam memperjuangkan hak-hak mahasiswa. Persatuan gerakkan ini dimulai dalam lingkungan organisasi dengan menumbuhkan kesadaran setiap anggota tentang arti penting menyatukan aksi demi terwujudnya perubahan gemilang organisasi mahasiswa di kampus hijau ini. Selama ini, pergerakan mahasiswa terpecah beberapa elit kelompok. Aksi pergerakan pun cenderung demi kepentingan organisasi, menonjolkan popularitas organisasi masing-masing. Suatu organisasi tetap mempunyai cita-cita “order” atau tatanan untuk mengatur hubungan timbal balik fungsional. Serupa dengan pergerakan organ manusia, walaupun memiliki fungsi berbeda, namun tetap bekerja sama untuk mencapai tujuan. Ada beberapa hal yang perlu kita pahami bersama demi mewujudkan persatuan gerakan menuju perubahan yang gemilang. Pertama, seluruh organisasi di kampus hijau, walaupun berbeda namun operasionalnya adalah aktivis mahasiswa kampus, haruskah kita membiarkan perpecahan ini berlanjut. Kedua, sebagai mahasiswa pada kampus yang sama, haruskah kita diam membiarkan situasi dan kondisi yang salah, padahal jika terjalinnya persatuan gerakan, kita mahasiswa mempunyai kekuatan yang besar dan ditakuti. Diam tidak selalu memberikan solusi, kini saatnya kita bertindak. Tentu saja seluruh aktivis mahasiswa, tanpa menonjolkan background, mau merenovasi struktur kepemimpinan organisasi internal kampus, seperti kombinasi komposisi struktur organisasi Dewan Mahasiswa, Senat Mahasiswa, Himpunan Jurusan, dan Himpunan Prodi. Taman dengan satu bunga tidak begitu indah, tetapi dengan beragam warna, taman mampu menarik perhatian manusia di seluruh penjuru dunia. Demi cita-cita bersama, satu pergerakkan di bawah naungan atas nama mahasiswa kampus hijau, mempunyai hak dan kewajiban yang sama, tidak ada jalan lain, kecuali menjalin komunikasi organisasi dalam satu sistem terbuka yang kompleks dan dinamis. 

Oleh: Icol Dianto, Nim. 207.065 KPI Fakultas Dakwah
Jenis tulisan: Artikel atau Kolom

Tidak ada komentar:

Posting Komentar