Kamis, 20 Januari 2011

G 30 S PKI DI SUMBAR

KARYA Firdaus bin Musa


Allah adalah zat yang maha pengasih dan penyayang, namun Dia juga akan memberi azab tatkala kita tidak lagi ingat dan mau menjalankan perintah-Nya, masih terngiang ditelinga kita betapa lakunya lagu Ebit g’ yang lirik lagunya “Mungkin tuhan sudah bosan, melihat tingkah kita kalau tidak percaya, tanya sama rumput yang bergoyang”, itulah potongan lirik lagu yang dibawakan oleh ebit  saat G 30 S PKI( gempa 30 september kala itu), pertanyaannya sekarang, akankah terulang sekali lagi gempa tersebut, kenapa bisa terjadi gempa itu?

Pertanyaan pertama, sebagai seorang muslim sudah pasti kita meyakini dengan sepenuh hati bahwa gempa itu akan terjadi lagi, bahkan lebih dahsyat lagi dari itu sebagaimana diungkapkapkan oleh Allah swt dalam Qs: Al-Zalzalah “walādiyātu dhabhā falmuuriyātu qadhā” apabila bumi digoncangkan, dengan guncangan yang dahsyat, dan bumi telah mengeluarkan beban-beban yang berat”
Berdasarkan ungkapan Allah SWT ini tentu kita yakin akan terjadi lagi tersebut  hanya saja kita tidak tahu kapan, disaat dimana, dan sedang mengapa kita saat itu lalu gempa itu datang.
Pertanyaan kedua kenapa gempa itu bisa terjadi, seorang yang yang ahli dalam Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) ia akan menjawab adanya pergeseran / patahan  lempeng bumi, sedang yang Ateis akan bilang karena bumi sudah tua, dan itu alamiah, namun lain halnya dengan kita sebagai muslim, kita akan menjawab bahwa itu terjadi selain memang karena  pergeseran lempeng bumi, bumi sudah tua, dan itu alamiah  gempa juga disebabkan olah kesombongan dan keserakahan kita, sombong terbukti dengan tidak lagi tunduk terhadap Allah SWT serta hidup individualis, keserakahan terbukti dengan penambang yang mengeruk peruk bumi tanpa dikontrol oleh penguasa istilah tabunya pemerkosaan terhadap alam,  dalam Qs: Al-Isra’ :16 dan jika kami hendak membinasakan suatu negeri, maka kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah dinegeri itu (supaya mentaati Allah SWT, tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan kami), kemudian kami hancurkan bumi itu sehancur-hancurnya, dalam ayat 58 dijelaskan lagi “ tidak ada suatupun yang durhaka penduduknya, melainkan kami membinasakannya sebelum hari kiamat, atau kami azab penduduknya dengan azab yang keras, yang demikian itu telah tertulis dalam kita(Lauh Mahfudz), sebagai muslim yang berwawasan islami belum cukupkah bagi kita bukti dari sang maha menepati janji, bisa jadi benar apa yang dikatakan oleh ustadz datuk Afdhal da’i dari Islamic Center srigunting, padang. dimana beliau mengatakan “ saya merasa “Ngeri” sejak ramadhan lalu, pasalnya saat itu mushalla dan mesjid memang penuh  oleh orang beribadah, tapi dijalanan dan tempat hiburan orang senang-senang secara terbuka, tanpa sungkan bahkan prostitusi “Blue taxi” dikawasan diponegoro yang sudah jadi rahasia umumpun, terus berlangsung pada malam-malam bulan Ramadhan (MU Edisi 21.hal 13), dan  kalau kita lihat pula fakta perpolitikan skala nasional pemerintah kita yang sedang menjabat dua kali berturut-turut membuktikan bahwa selama 4,5 tahun kekuasaan presiden terjadi sedikitnya 400 bencana alam terjadi pertanyaanya, adakah hubungan bencana yang terjadi dinegeri kita ini dengan kancah perpolitikan? ada lagi isu yang layak kita renungkan  bahwa gempa itu terjadi karena bumi (tanah ) sudah kosong dibawah, sebab sudah dikeruk secara membabi buta oleh investor, waqlaupun dipermukaan tampak masih rata dengan tanah alias tidak apa-apa, analisa ini bisa diterima akal, karena bisa jadi lumpur lapindo yang terjadi di sidoarjo awal terjadinya juga begitu,  jadi semua itu kembali kepada kita yang notabennya intelektual muslim, apakah kita termasuk dari bagian penyebab kenapa gempa melanda negeri ini, akankah kita biarkan ini terus berlangsung? sedang fakta dilapangan telah begitu banyak kita saksikan. Terakhir  sebagai pengobat trauma atau kecemasan bagi kita ada beberapa tips yang bisa Kami sajikan
Namun seperti mana gempa merupakan salah satu pesan Allah bagi umat manusia bahwa tak ada makhluk yang dapat mencegah kehendak-Nya. Konsekuensi gempa tersebut dapat berupa bencana atau rahmat, tergantung sejauh mana manusia mempersiapkan dirinya. Apabila sinyal Allah ini disambut dengan matang, insya Allah akan mendatangkan rahmat. Contohnya dengan penduduk Aceh yang memperoleh perdamaian dan pertumbuhan ekonomi yang luar biasa setelah tsunami Desember 2004.
Kalaupun gagal, mereka yang tewas akibat gempa dan tsunami insya Allah tetap mendapat predikat syahid. Sesungguhnya Allah sangat menghargai apapun usaha kita. Yang celaka ialah mereka yang tidak siap lahir maupun batin.
Menghindari malapetaka menurut Islam wajib hukumnya. Seperti yang dicontohkan dalam kisah Umar r.a. ketika ia menghindari Kota Amawas karena kota tersebut sedang terjangkit wabah tha’un. Saat ditanya oleh Abu Ubaidah, “Mengapa engkau lari dari takdir Allah?” Umar r.a. menjawab, “Aku lari dari takdir Allah, menuju takdir Allah yang lain.”
Dengan demikian, kita harus memadukan pemahaman sains dan Al Qur’an agar menghasilkan takdir terbaik bagi umat Islam Indonesia. Dengan demikian, fenomena cincin api dapat menjadi kesempatan yang besar untuk menggapai surga, tidak lagi menjadi bencana yang merugikan.
Banyak ragamnya tips untuk menyelamatkan diri saat terjadi gempa bumi tetapi untuk tips kali ini saya lebih menekankan mengenai “segitiga kehidupan” saat bangunan runtuh kebawah akan menimpa semua benda dibawahnya, kalau kita berlindung dibawah sesuatu, anggap saja sebuah meja…. maka kekuatan benda itu adalah tumpuan kehidupan kita, kalau benda yang menimpa meja tersebut masih mampu ditahan oleh meja itu maka kita akan selamat. Namun apabila meja tersebut tidak kuat menahan maka kita akan hancur remuk dibawahnya, banyak kasus terjadi seperti ini korban meninggal tertimpa reruntuhan.
Apa itu yang disebut “segitiga kehidupan” ? Segitiga kehidupan itu hanyalah sebuah istilah sebagai tempat darurat yang paling aman untuk kita berlindung saat terjadi gempa bumi, ini berdasarkan fakta-fakta, pengalaman  dan analisa dari beberapa orang yang berhasil selamat dari gempa bumi.  Memang rumah/bangunan tahan gempa bisa menyelamatkan orang didalamnya namun apabila kekuatan gempa diatas kemampuan rumah/bangunan anti gempa tersebut cara yang paling strategis adalah mencari segitiga kehidupan terdekat.
Dimana posisi segitiga kehidupan ini? Ada banyak salah satunya adalah di sisi sebuah benda besar, di pertigaan tembok rumah/bangunan dan lainnya.
segitiga kehidupan
Seperti kita ketahui segitiga atau sudut rumah/bangunan kita adalah berisi sebuah tiang/besi yang cukup kuat untuk menahan patahan horizontal, tempat ini sangat strategis untuk berlindung dari runtuhan dinding atau atap. Selain itu segitiga kehidupan bisa kita temui di sisi sebelah obyek, bukan pada bawah obyek. Pada gambar diatas kia gambarkan sisi sebuah lemari yang merupakan tempat strategis untuk berlindung dari runtuhan atap bangunan.
Segitiga kehidupan tidak menjamin kita akan selamat, namun disaat gempa terjadi posisi segitiga kehidupan dapat menyelamatkan nyawa kita walaupun menyisakan sebuah ruang kosong yang cukup sempit, dengan adanya segitiga kehidupan ini kemungkinan perbandingan kita untuk bertahan hidup adalah 70% banding 30%.
Berikut ini adalah 10 Tips dalam melindungi diri saat terjadi Gempa Bumi oleh Doug Copp :
  1. Hampir semua orang yang hanya menunduk dan berlindung pada saat bangunan runtuh, meninggal karena tertimpa runtuhan. Orang-orang yang berlindung di bawah suatu benda akan remuk badannya.
  2. Kucing, anjing dan bayi biasanya mengambil posisi meringkuk secara alami. Itu juga yang harus kita lakukan pada saat gempa. Ini adalah insting alami untuk menyelamatkan diri. Kita dapat bertahan hidup dalam ruangan yang sempit. Ambil posisi di samping suatu benda, di samping sofa, di samping benda besar yang akan remuk sedikit, tapi menyisakan ruangan kosong di sebelahnya.
  3. Bangunan dari kayu adalah tipe konstruksi yang paling aman selama gempa bumi. Kayu bersifat lentur dan bergerak seiring ayunan gempa. Jika bangunan kayu ternyata tetap runtuh, banyak ruangan kosong yang aman akan terbentuk. Disamping itu, bangunan kayu memiliki sedikit konsentrasi dari bagian yang berat. Bangunan dari batu bata akan hancur berkeping-keping. Kepingan batu bata akan mengakibatkan luka badan tapi hanya sedikit yang meremukkan badan dibandingkan beton bertulang.
  4. Jika kita berada di tempat tidur pada saat gempa terjadi, berguling lah ke samping tempat tidur. Ruangan kosong yang aman akan berada di samping tempat tidur. Hotel akan memiliki tingkat keselamatan yang tinggi dengan hanya menempelkan peringatan di belakang pintu agar tamu-tamu berbaring di lantai di sebelah tempat tidur jika terjadi gempa.
  5. Jika terjadi gempa dan kita tidak dapat keluar melalui jendela atau pintu, maka berbaring lah meringkuk di sebelah sofa atau kursi besar.
  6. Hampir semua orang yang berada di belakang pintu pada saat bangunan runtuh akan meninggal. Mengapa? Jika kita berdiri di belakang pintu dan pintu tersebut rubuh ke depan atau ke belakang kita akan tertimpa langit-langit di atasnya. Jika pintu tersebut rubuh ke samping, kita akan tertimpa dan terbelah dua olehnya. Dalam kedua kasus tersebut, kemungkinan untuk selamat sangat mustahil!
  7. Jangan pernah lari melalui tangga. Tangga memiliki “momen frekuensi” yang berbeda (tangga akan berayun terpisah dari bangunan utama). Tangga dan bagian lain dari bangunan akan terus-menerus berbenturan satu sama lain sampai terjadi kerusakan struktur dari tangga tersebut. Orang-orang yang lari ke tangga sebelum tangga itu rubuh akan terpotong-potong olehnya. Bahkan, jika bangunan tidak runtuh, jauhilah tangga. Tangga akan menjadi bagian bangunan yang paling mungkin untuk rusak. Bahkan jika gempa tidak meruntuhkan tangga, tangga tersebut akan runtuh juga pada saat orang-orang berlarian menyelamatkan diri. Tangga tetap harus diperiksa walaupun bagian lain dari bangunan tidak rusak.
  8. Berdirilah di dekat dinding paling luar dari bangunan atau di sebelah luarnya jika memungkinkan. Akan lebih aman untuk berada di sebelah luar bangunan daripada di dalamnya. Semakin jauh kita dari bagian luar bangunan, maka akan semakin besar kemungkinan jalur menyelamatkan diri tertutup.
  9. Orang-orang yang berada di dalam kendaraan akan tertimpa jika jalanan di atasnya runtuh dan meremukkan kendaraan ini yang ternyata terjadi pada lantai-lantai jalan tol Nimitz. Korban dari gempa bumi San Fransisco semuanya bertahan di dalam kendaraan mereka dan meninggal. Mereka mungkin dapat selamat seandainya keluar dari kendaraan dan berbaring di sebelah kendaraan mereka. Semua kendaraan yang hancur, memiliki ruangan kosong yang aman setinggi 1 meter di sampingnya, kecuali kendaraan yang tertimpa langsung oleh kolom jalan tol.
  10. Doug menemukan, pada saat merangkak di bawah kantor perusahaan koran dan kantor lain yang menyimpan banyak kertas bahwa kertas tidak memadat. Ruangan kosong yang besar ditemukan di sekitar tumpukan kertas-kertas. firdaus bin musa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar