Selasa, 15 Maret 2011

PENGALAMAN KOMPRE HADITS


24 / pebruari 2011

 PENGALAMAN KOMPREHENSIF  HADITS
Oleh :Firdaus bin Musa

Kamis  jam 09.00 kami sudah berkumpul dilokal satu fakultas dakwah, padahal dua jam sebelum itu saya membaca buku yang terkait dengan materi yang akan dibahas di kompre  pada pagi itu dipustaka fakultas.
Setelah bapak yang menguji kami datang bersama dengan ajudan pengambil absen (bang yogi) lalu perasaan dag dig dug membuncah dalam dadaku, awalnya saya senang bahwa yang dipanggil namanya dari tiga orang tidak ada namaku berarti masih ada kesempatan untuk menghafal bahan terkait yang akan diuji kata saya dalam hati, tapi setelah satu dari tiga nama dipanggil ada yang mengatakan bahwa tidak hadir, lalu bang yogi menambah peserta yang akan ikut kompre satu lagi rupanya terpanggil lah namaku, aku sungguh kaget luar biasa padahal aku baru mulai mengahafal pagi jam setengah tujuh.
Dengan perasaan dug…dug…dug dijantungku akupun tetap masuk kedalam dan duduk sisi kanan dari bapak yang mengujiku.
Saat duduk aku gemetar dengan sangat, tapi saya coba juga untuk tenang padahal dalam hati bam…bim…bum…sebelum dosen tersebut memberikan bahan pertanyaan atau menguji ia terlebih dahulu memberikan arahan yang isinya kurang lebih “ assalamu’alaikum wb, kami jawab wa’alaikumussalam wb, kompre adalah pengujian  mata kuliah pokok difakultas dakwah syarat untuk memperoleh gelar sarjana bagi anda, saya adalah perwakilan dari masyarakat, baik buruknya anda dimata masyarakat begitu juga bagi saya, nanti yang akan malu dan ditanya nanti adalah kami selaku dosen yang mengajar anda, masyarakat akan mengatakan kepada anada dilapangan, masa orang yang seperti ini lulus jadi sarjana siapa dosennya, kami yang jadi sasaran masyarakat, jadi kalau anda tidak lulus saya uji berarti anda belum  pantas menjadi sarjana dalam pandangan masyarakat, kalau anak sd dia tidak menguasai materi tapi tetap lulus yang akan disalahkan oleh guru smpnya natinya ya guru sd, lalu kalau smp yang kurang  menguasai materi yang diajarkan tahu2  tetap lulus setelah diuji di tingkat smp maka yang disalahkan adalah guru smpnya, tapi kalau perguruan tinggi bila mahasiswa tidak mengerti dengan bidang ilmu yang dipandang masyarakat terkuasai biasanya maka yang disalahkan adalah dosen atau institusi tempat ia kuliah.
Selesai pengarahan itu lalu kami diperintahkan untuk menulis hadits yang paling hafal dalam kertas doble polio yang beliau sodorkan kepada kami bertiga, setelah saya ambil langsung saja saya tulis, hadits yang kami tulis beliau minta terkait dengan kurikulum dan lengakap sanad, matan serta perawi.
Diantara yang bertiga saya yang selesai terlebih dahulu dimana saat itu saya menulis hadits terkait dakwah melihat suatu kemungkaran maka cegahlah dengan tangan, jika tidak sanggup dengan tangan lalu cegahlah dengan lisan jika tidak sanggup juga dengan lisan maka cegahlah  dengan hati (do’a) dan itu selemah-lemah iman.
Karena yang selesai terlebih dahulu, tentu saya pula yan akan ditanya pertama, mula2 saya ditanya arti kata2, mana bahasa arab yang  artinya maka cegahlah lalu saya katakan painlam yastatia’ lama saya berfikir tidak saya temukan jawabannya, lalu beliaupun menanyakan teman yang sebelah saya yang kebetulan ia juga telah selesai, lalu disuruh bapak tersebut membaca arti hadits yang dibuatnya, setelah selesai dibaca  lalu bapak itu menanyakan terjamahan kata dari masing2 hadits tersebut, awalnya teman saya itu lancar pada kata yuhibba iapun tersandung, masalahnya ketika bapak itu mengaitkan dengan ayat yang terdapat dalam qs. Al-baqarah yang berkaitan dengan seseorang yang bila menafkahkan rezkinya ibarat menanam sebiji padi lalu dst….sampai akhir beliau bacakan.
Ketika diulang membaca hadits dari persaudaraan yang artinya tidak beriman salah seorang kamu sehingga ia mencintai saudaranya sebagai mana ia mencintai dirinya sendiri, disitu beliau mengaitkan dengan arti ayat cocok ndak kata2 mencintai dimasukkan kedalam kata2 al-qur’an dimana seseorang ang bersedekah itu ibarat mencintai  padi, lalu dijawab oleh teman saya tidak, lalu bapak tersebut menjelaskan lalu bapak tersebut melanjutkan penjelasan yang cocok arti dari yuhibbu itu adalah menanam kebaikan pada saudaranya, selesai itu lalu diarahkan kembali pertanyaan kepada saya mana yang bahasa arabnya cegahlah saya bilang tanhaa, lalu beliau katakan tidak ada kata tanha di hadits ini, lama-lama saya mencari jawaban dengan terus terang saja tidak dapat jawabannya, lalu ditanya keteman yang disebelah saya, iapun menjawab dengan arti robahlah setelah bapak yang menanyakan tersebut mengatakan yakin kamu itu jawabbnya dan apalasan dia menjawab itu lalu teman saya itu menjawab kata robah lebih halus ketimbang cegahlah, lalu bapak tesebut segera menyela jadi bukan karena adanya kamus anda menjawab pertanyaan tersebut, karna kebetulan betul saja jawababn anda, ya robahlah artinya tapi anda tidak punya alasan menjawabnya, lalu bapak tersebut menjelaskan bahwa kata robah dengan cegah itu mempunyai maksud yang berbeda, kalau cegah berarti kemungkaran itu belum terjadi, sedang robahlah itu saat kita telah melihat kemungklaran jadi bahasa arab robahlah itu yughairr, lalu tidak lama ada telpon masuk ke hp bapak, yang menelpon tersebut mahasiswi yang bertanya” bapak dimana sekarang? Dan bapak tersebut mengatakan anda ini siapa, menelpon saya baru sekarang sudah menanyakan bapak dimana? Perkenalkan dulu nama anda, ini tidak seperti orang yang sudah saya kenal saja anda bicara, mengatakan bapak dimana. Selesai beliau bicara beliaupun menyampaikan pesan jadi kalau menelpon seseorang itu pakai etika komunikasi jangan orang belum kenal dengan kita, kita dengan seenaknya mengatakan seolah memerintah, bertambah lagi ilmu yang saya dapat dari kompre tersebut.
Mungkin hanya itu yang ingat sama saya kejadian pada saat kompre hadits tersebut, terakhir beliau berpesan agar manghafal dan mengulang pelajaran yang sudah berlalu dan jangan biarkan sarjana IAIN jelek dimata masyarakat .







Asslamukm wb, siapa yang tidak tahu cerita malin kundang yang sudah menjadi cerita rakyat dan melegenda keseluruh dunia, minggu tujuh maret saya dan teman pergi kesana melihat tepatnya dipantai air manis, malin kundang cerita nyata atau tidak saya tidak bisa mengungkit kebenarannya, hanya disini yang menggelitik saya adalah adanya tambal sulam bekas yang dianggap batu malin kundang anak durhaka, apa yang dikatakan oleh salah seorang dosen fakultas dakwah IAIN IMAM BONJOL benar adanya, manusia terkadang bisa hidup diatas mitos, bagaimana tidak jika sebelumnya orang tidak dapat pekerjaan lantaran lowongan pekerjaan amat sulit kini dengan adanya mitos dalam tanda kutip, ia bisa dapat kerjaaan, caranya ialah dengan berjualan disekitar lingkungan batu malin kundang, menjual baju yang merknya malin kundang sekaligus dengan memberi baground dengan gambar batu malin kundang, begitu juga cerita siti nurbaya namanya pun diabadikan dengan sebuah jembatan yang terletak tidak jauh dari pelabuhan angkutan barang-barang dari luar sumbar, ini kan fakta bahwa seseorang itu terkadang bisa hidup karena adanya mitos bersama.
Dan negarapun memanfaatkan ini, sebagai ajang meraup untung agar wisataan pada dating, lalu bagaimana islam memandang ini? Silahkan dicari jawababannya, apakah ini bafgian dari pengrusakan terhadap aqidah, atau ini bagian dari jebakan kaum yahudi yang sengaja ,mengangkat cerita2 mitos untuk mengkelabuhi para remaja, faktanya ditempat-tempat wisata tersebut juga ada sarana-sarana maksiat (pondok2 kecil).
Dan seperti disengaja mendirikannya ditempat2 yang agak sunyi dan berjarak satu sama lain.

Rabu, 09 Maret 2011

Malam Minggu & Remaja IsLam

Malam Minggu & Remaja IsLam

 

Kejujuran yang tergadaikan

Kejujuran yang tergadaikan
oleh firdaus bin musa
Banyak orang yang mengakui bahwa kebenaran ia sudah tahu, yang baik ia juga telah tahu, dan antara yang salah dan yang benar sudah bisa ia membedakan akan tetapi dengan sengaja ia menginjak-nginjak kebenaran dengan... menutup-nutupinya bahwa seolah ia tidak mengetahui yang salah dan yang benar.
Namun bagi yang punya keyakinan kepada allah swt bathinnya tidak akan tenang dan senang jika masih bergumul dengan maksiat padahal ia tahu yang ia lakukan adalah sebuah kemaksiatan seperti contoh adalah seorang pencuri ia tahu mencuri itu tidak baik, tapi ia masih saja melakukan pencurian ketika ditangkap aparat kepolisian ia beralasan demi ekonomi, padahal sebenarnya kalau ia berusaha ia bisa saja tidak melakukan aktivitas pencurian ia tetap hidup, contoh lain seorang pelacur yang dengan se enakya mengatakan bahwa ia melakukan perzinaan demi memenuhi kebutuhan perut padahal ia tahu bahwa zina suatu yang dilarang, namun ia berkilah bahwa apa yang ia lakukan demi memenuhi himpitan ekonomi padahal masih ada jalan lain untuk memperoleh rezki yang halal lagi, apakah mereka ini dibutakan oleh uang, diperbudak oleh nafsyu, dijerat oleh shetan, hanya mereka yang bisa menyadari diri pribadi sebab ia karuniai akal untuk bisa membedakan mana jalan allah swt, dan mana jalan yang dibencinya, jika dilihat dari faktanya mereka lebih suka menjual harga diri demi memperoleh seonggok kertas , dan ditutupi dengan kebohongan padahal sebenarnya ada jalan lain untuk mencari nafkah dengan cara lain, kembali kita sesama muslim mengingatkan agar jangan terperosot kejurang tersebut, sebab bagaimanapun keadaan kita allah tetap menuntut pada kita setiap perbuatan yang kita lakukan, baik karena tuntutan ekonomi maupun karena alasan lain yang tidak sya’I, dan kewajiban bagi orang yang punya materi lebih (uang) untuk memberikan bantuan kepada orang yang sedang merintih kelaparan jika anda diam sama halnya anda membiarkan adik kandung, ayah, atau ibu anda kelaparan, dimana letak belas kasihan dan hati nurani anda, serta dimana engkau taruh keyakinan kepada allah swt

Kejujuran yang tergadaikan

Kejujuran yang tergadaikan
Kejujuran yang tergadaikan
Oleh : Firdaus bin Musa

Banyak orang yang mengakui bahwa kebenaran ia sudah tahu, yang baik ia juga telah tahu, dan antara yang salah dan yang benar sudah bisa ia membedakan akan tetapi dengan sengaja ia menginjak-nginjak kebenaran dengan menutup-nutupinya bahwa seolah ia tidak mengetahui yang salah dan yang benar.
Namun bagi yang punya keyakinan kepada allah swt bathinnya tidak akan tenang dan senang jika masih bergumul dengan maksiat padahal ia tahu yang ia lakukan adalah sebuah kemaksiatan seperti contoh adalah seorang pencuri ia tahu mencuri itu tidak baik, tapi ia masih saja melakukan pencurian ketika ditangkap aparat kepolisian ia beralasan demi ekonomi, padahal sebenarnya kalau ia berusaha ia bisa saja tidak melakukan aktivitas pencurian ia tetap hidup, contoh lain seorang pelacur yang dengan se enakya mengatakan bahwa ia melakukan perzinaan demi memenuhi kebutuhan perut padahal ia tahu bahwa zina suatu yang dilarang, namun ia berkilah bahwa apa yang ia lakukan demi memenuhi himpitan ekonomi padahal masih ada jalan lain untuk memperoleh rezki yang halal lagi, apakah mereka ini dibutakan oleh uang, diperbudak oleh nafsyu, dijerat oleh shetan, hanya mereka yang bisa menyadari diri pribadi sebab ia karuniai akal untuk bisa membedakan mana jalan allah swt, dan mana jalan yang dibencinya, jika dilihat dari faktanya mereka lebih suka menjual harga diri demi memperoleh seonggok kertas , dan ditutupi dengan kebohongan padahal sebenarnya ada jalan lain untuk mencari nafkah dengan cara lain, kembali kita sesama muslim mengingatkan agar jangan terperosot kejurang tersebut, sebab bagaimanapun keadaan kita allah tetap menuntut pada kita setiap perbuatan yang kita lakukan, baik karena tuntutan ekonomi maupun karena alasan lain yang tidak sya’I, dan kewajiban bagi orang yang punya materi lebih (uang) untuk memberikan bantuan kepada orang yang sedang merintih kelaparan jika anda diam sama halnya anda membiarkan adik kandung, ayah, atau ibu anda kelaparan, dimana letak belas kasihan dan hati nurani anda, serta dimana engkau taruh keyakinan kepada allah swt

Jumat, 04 Maret 2011

GARA-GARA DAHAN PISANG


oleh : Firdaus bin Musa
Pagi hari seperti biasanya saya bangun dari tidur jam 04.30, seusai itu langsung mandi dan sholat shubuh, orang tuakulah yang mengajarkan disiplin bangun pagi-pagi, kalau bukan karena didikan mereka saya tidak tahu akan seperti apa sekarang.
Sekarang usiaku telah 23 tahun, entah pikiran apa yang ada dalam benakku sehingga selesai dari sholat aku teringat masa-masa aku berusia 10 tahun bersama- teman sepermainanku andi, bagiku dia adalah teman satu-satunya yang banyak menambah sejarah perjalanan hidupku, baik yang ada sukanya, maupun dukanya.
Dari sekian ;lembaran sejarah itu yangmasih kuingat, pada suatu saat aku bemain disawah yang sudah dipanen padinya, jeraminya yang teronggok dipojok sawah kami buat jadi bahan berkarya yakni membuat rumah-rumahan, selesai kami buat jerami tersebut seperti benteng pertahanan lalu saya dan andi mencari teman-teman lain yang bisa ikut bergabung permainan perang-perangan, tanpa menunggu waktu yang lama teman2pun telah berkumpul untuk permainan perang2an, lebih kurang 5 jam permainan itupun selesai, lalu kami cari lagi jenis permainan lain karena bosan permainan perang2an, timbul ide saya bagaimana kalau kita main tarzan-tarzanan dengan bergantung di tulang daun pisang yang sudah patah, akhirnya ide sayapun banyak yang setuju, dan saya bersama teman2pun pergi ke atas bukit yang kebetulan disana ada banyak pephonan pisang, hal itu menarik hati kami, tanpa memperhatikan akibat yang terjadi langsung saja saya tarik dahan pohon pisang, mula-mula saya tarik tanpa berayun, sudah yakin kuat dahan itu untuk dipakai berayun sayapun berayun, satu, dua, tiga, bahakan sampai lima kali dahan itu masih kuat, tanpa melihat pangkal dahan tersebut keatas pas ayunan yang enam kalinya dahan tersebut putus akhirnya sayapun terlempar jauh kejurang, nasib baik dan sayang allah masih teruntuk buat saya, saya terlempar kedalam kumpulan semak-semak tebal, namun semak itu pada umumnya berduri akhirnya sayapun banyak tergores oleh duri, sedang teman sepermainanku ada yang kasihan melihatku, tapi ada juga yang tertawa.
Selesai terlempar tidak membuat jera aku bergelantngan didahan pisang, satu pelajaran saya petik dari tempat bergelantungan pertama, yakni jangan bergelantungan ditempat ditemat yang bertebing agar tidak terjatuh dengan luka yang amat parah.
Akhirnya saya ajak teman2 untk pindah lokasi bergelantungannya, dan merekapun setuju, lalu kami putuskan mengambil lokasi yang dekat jalan, selain pepohonan banyak disana, tempatnya bersih dan tidak terlalu jurang, seperti awalnya sayapun menarik kiuat-kuat dahan pisang tersebut apakah kuat atau tidak, setelah berulng kali saya tarik tidak ada tanda-tanda akan putus, akhirnya sayapun berayun, perasaan senang tiada terkira dihatipun aku rasakan, sudah puluhan kali saya berayun tidak ada tanda akan akan putus, dengan semangat saya terus berayun tanpa diduga kali bukan dahannya yang putus tapi dari pangkal batang pohon pisang itu yang tumbang, air matakupun mengalir sebab batang pohon pisang itu menghimpit pinggangku, untung tidak kepala saya yang kena, rasa sakit yang luar biasapun aku rasakan, sejak saat itu aku putuskan tidak berayun lagi dengan dahan pohon pisang

Selasa, 01 Maret 2011

bahaya liberalisasi

 STOP LIBERALISASI BIDANG PENDIDIKAN

OLEH :

FIRDAUS BIN MUSA


jika liberalisasi dibiarkan dibidang pendidikan sama artinya pemerintah membolehkan pihak asing (negara luar negeri) untuk mendirikan sekolah, unversitas dan layananan publik lainnya, tentu sekolah dan universitas yang mereka dirikan tersebut swasta (peran pemerintah sama sekali tid...ak banyak didalamnya) akhirnya pengelola sekolah dan universitas akan se enaknya mencari dana dari sekolah yang ia dirikan, karena dalam pandangan mereka sekolah dan universitas adalah lahan bisnis, ketika universitas tidak mengahsilakn keuntungan sudah barang tentu ia tidak akan menanam saham didalamnya, jadi mahalnya harga pendidikan diswasta lantaran biaya pengelolaan dan gaji guru atau dosen diambil dari spp kita, sekali merangkul dayung dua tiga pulau terlampau, dan guru atau dosenpun bisa pula mencari keuntungan dengan cara menjual buku sekehendak hatinya bahkan dengan ancaman kata2 wajib, kalau tidak jangan harap bisa lulus dalam mata kuliah beliau, atau naik kelas bagi anak sma